Congkak
Siapa sih yang ga tau sama permainan congkak, pastinya kalian sering mempermainkannya saat jaman kanak- kanak :D. sayangnya dengan berkembangnya jaman permainan- permainan tradisional semakin terancam punah :( . bahkan anak kecil jaman sekarang mainanya sudah beda lg HAHAH...
Asal Usul Nama Permainan Tradisional
Congklak
Menurut beberapa ahli
yang mengatakan bahwa asal permainan tradisional congklak dari negara Arab
memang ada kemungkinan benar. Di daerah Timur Tengah memang permainan
tradisional congklak ini telah lama dikenal dengan nama “Mancala”. Mancala
sendiri berasal dari bahasa Arab “Naqala” yang artinya ”bergerak”.
Sedangkan di daerah
Afrika, permainan tradisional congklak sering disebut dengan “Wari”. Nama ini
mengacu pada bagian yang cekung pada papan congklak yang disebut juga sebagai
“Awari” yang berarti “rumah”.
Permainan
Tradisional Congklak Bukan Berasal Dari Indonesia
Dengan
masuknya para pedagang dari negara lain di dunia ke Indonesia, maka tidak bisa
dipungkiri telah terjadinya pertukaran budaya antara para pedagang asing dengan
penduduk pribumi Indonesia pada masa lampau. Pertukaran tidak hanya terjadi di
bidang perdagangan saja, namun juga terjadi dalam bidang kebudayaan, bahasa,
ilmu pengetahuan, dan banyak bidang lainnya. Di sinilah permainan tradisional congklak
mulai masuk ke Indonesia melalui pertukaran budaya dengan bangsa lain.
Pada sebuah penggalian arkeolog dari National Geographic, di
wilayah Yordania telah ditemukan sebuah lempengan yang terbut dari batu kapur,
dengan bentuk memanjang dengan beberapa cekungan berderet paralel. Para ahli
menyimpulkan bahwa benda itu adalah sebuah papan permainan tradisional congklak yang berasal dari sekitar tahun 7.000
– 5.000 sebelum masehi.
Diyakini
permainan tradisional congklak ini berasal dari kebudayaan yang sangat kuno dan
kemungkinan merupakan salah satu permainan tertua yang dikenal manusia modern.
Catatan tertulis pertama mengenai permainan tradisional congklak adalah pada
tulisan-tulisan keagamaan tradisional di Arab.
Beberapa ahli
berpendapat permainan tradisional congklak dibawa oleh dari Timur Tengah ke
dataran Afrika. Dari Afrika kemudian permainan tradisional congklak menyebar ke
Asia melalui perdagangan budak yang dilakukan oleh pedagang Afrika di kepulauan
Karibia pada sekitar abad ke-17.
Congklak
Congklak adalah salah satu warisan budaya yang sudah sangat kuno. Permainan tradisional ini dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh
Indonesia. Biasanya dalam permainan”Permainan Tradisional Congklak “, sejenis
cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala
digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Permainan
tradisional congklak di Indonesia sendiri mempunyai banyak nama yang berbeda
dari setiap daerah. Di beberapa tempat tetap menyebutnya dengan Congklak. Namun
ada pula beberapa tempat yang menyebut dengan Congkak, seperti halnya di daerah
Sumatera.
Di daerah Jawa permainan tradisional congklak
lebih dikenal dengan nama Dakon. Beberapa tempat menyebutnya dengan Dhakon, dan
ada pula yang menyebut dengan istilah Dhakonan. Sedangkan istilah lain yang
populer di kawasan Sulawesi adalah
Maggaleceng. Ada pula yang menyebut dengan istilah Nogarata, atau Makaotan, dan
ada pula yang mennyebut dengan Aggalacang.
Permainan ini di Malaysia juga dikenal dengan nama congkak, sedangkan dalam bahasa
Inggris permainan ini disebut Mancala.
Permainan congklak:
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan
mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah
biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak
terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang,
biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat
16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2
lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang
besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap
lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan,
salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan
meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis
di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut
dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat
melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil
di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan.
Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak
mendapatkan apa-apa.
Permainan
Tradisional Congklak dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang
dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya
adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Nah,
untuk di daerah yang jauh dari perkotaan biasanya permainan congkak ini
dilakukan di tanah. Lubang congkak
berbentuk lingkaran bercekung, biasanya cara membuatnya itu dengan
menggunakan tumit kaki. Pertama letakkan ujung kaki (tumit) di tanah lalu putar
heheh.... J
Komentar