MENCUKIL PESONA GROJOGAN SEWU
Saya akan melanjutkan
perjalanan yang bertanggal 05 September 2015 #Latepost. Untuk rute sudah saya
jelaskan diperjalanan saya yang sebelumnya, ini
http://coratcoretsofie.blogspot.co.id/2015/09/goa-kiskendo.html.
Sebelum saya berkisah melalui tarian jari-jariku ini, saya akan menyampaikan
bahwa untuk menceritakan about pesona
grojogan sewu saya akan sedikit serius hhihii J yuk mari...
Tuhan menciptakan alam
dengan keindahan yang alami tentunya harus kita rawat. Kita sebagai insan
ciptaan Tuhan yang sempurna tidak hanya menikmati keindahan alam saja, akan
tetapi kita patut melestarikannya. J Salah satunnya
seperti air terjun Grojogan Sewu di Kulon Progo.
Karna apa saya
menyambangi air terjun? Karna menikmati kesegaran dan kesejukan air yang
mengalir seakan-akan berpadu menjadi sebuah irama merdu. Di balik lekuk
perbukitan menoreh yang penuh dengan misteri, seakan-akan ada energi yang
meyakinkan tekad untuk menembus kemisterian dan i’m found something yang memukau “Grojogan Sewu” yang dilekap
rimbunan hutan yg senyap yups hanya ada
suara angin mendesir melewati
pendengaranku. Nuansa senyap ini, saya menemukan tempat pelarian yang mampu merefresh pikiran.
Saya mendatangi curug
grojogan sewu di musim kemarau, yeah waktu yang kurang tepat tapi apa yang
terjadi? Ternyata teriknya matahari di
musim kemarau tak mampu menghalangi tirta
yang mengucur dari ketinggian bukit yang tertampung cantik pada sebuah
mangkuk alam dengan kedalaman 5 meter dengan air berwarna hijau lumut agak
kebiruan.
Untuk menuju curug
grojogan sewu yang terletak di Dusun Beteng, Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon
Progo sudah dibuat jalan setapak dengan disuguhi berbagai pepohonan salah
satunya kakao yang ditanam oleh warga. Jalan menuju grojogan sewu agak turun sih
yang nantinya akan bersua dengan aliran sungai hingga berujung ke curug. Tiket
masuk ke groJogan sewu haya Rp.4000 itu sudah termasuk parkir.
Pintu Masuk Wisata Grojogan Sewu |
Singgah di Gubug dulu menikmati indahnyya pemandangan |
![]() |
Aliran sungai (karna musim kemarau jadi gak deras) |
Saya tiba di grojogan
sewu disaat pagi berganti siang, suara gemercik air mendongkrak kesunyian di
siang hari meski sesekali ada suara kicauan burung, pemandangan yang masih asri
dengan rindangnya pepohonan seakan- akan tersenyum menyambut kedatangan saya
hihihi #pede. Air yang mengalir dari curug grojogan sewu memang tak sebanyak
disaat musim penghujan, namun menurut saya ini sesuatu yang luar biasa, di
musim kemarau panjang curug grojogan sewu ini masih bisa membentuk tirai yang
menutupi batu yang menjulang tinggi (meski hanya segaris) HAHAHA tp lumayan
masih ada airnya. Kesegaran air alami ini menggelitik tapak kaki untuk segerah
bergegas mendekati dan bercengkrama langsung dengan curug groogan sewu, sayapun
tak lupa membasuh wajah dengan air alami, rasanya seakan-akan dapat melunturkan
segala kejengahan hidup fresh banget.
Ngeksis dulu sebelum bercengkrama dg kesegaran air alami |
Video air terjun grojogan sewu |
Sampai di sini dulu ya kawan. see you again... eh bentar ada yg ketinggalan....
Taraa lagi pada akur nih :D |
Komentar